Cerpen: Twinnis (Part 1)

TWINNIS
Part 1
11/12/11

       Pagi itu Bu Rany Melahirkan 2 anak kembar di Rumah sakit Monalise, ia hanya ditemani Nyonya Lily, ibunya. Sedangkan Suaminya  sedang berkerja di luar kota.  Anak Kembar Bu Rany adalah satunya perempuan dan satunya lagi Laki-laki.
       “Rany, kau mau memberi nama apa anak ini?” tanya Nyonya Lily
       “Belum tau Bu, tapi aku ingin memberinya nama ‘Morgan dan Merlyn’”
       “Oh, nama yang bagus itu!”
       
       Besoknya Bu Rany sudah sembuh dan ia pulang kerumah, di rumah ia hanya bersama Nyonya Lily dan Seny adiknya. Seny sudah menjadi tante dari Morgan dan Merlyn, ia merasa bahagia atas lahirnya Morgan dan Merlyn. Tapi sayangnya Suami Bu Rany, Pak Sanditha belum juga pulang dari luar kota karena perkerjaannya. Bu Rany sangatlah sedih. Beberapa minggu kemudian Pak Sanditha pulang ke rumah. Namun ia datang dengan membentak-bentak.
       “Rany!, Rany! Bawa anakku yang perempuan kesini, cepat!”
       “Buat apa?? Merlyn sedang tidur. Kau jangan menggangunya!” ujar Nyonya Lily
       “Sudah!, kau tak perlu tau!” jawab Pak Sanditha membentak Nyonya Lily
       “Kalau begitu, aku ambil sendiri!” ujar Pak Sanditha sembari memasuki kamar Morgan dan Merlyn
Di dalam kamar Morga Merlyn
       “Hei!, mau kau apakan anakku!? Kau tak mengurusi dia! Kau juga tak mengurusi aku!, tiba-tiba kau seenaknya mau membawa salah satu dari mereka!”  Ujar Bu Rany yang sedang menyusui Morgan.
       “Sudah, Kau tak perlu tau!, aku akan Membawa Merlyn pergi!!”

       Akhirnya Pak Sandita Membawa Merlyn pergi, Bu Rany sangat sedih, anak perempuannya sudah tidak di rumah lagi. Dengan adanya kejadian itu, Bu Rany sangat memanjakan Morgan, tidak ada yang boleh menyakiti atau melukai anaknya itu.
       Sekarang Seny, Adik Bu Rany sudah mempunyai anak perempuan, namanya Charice, iya lahir disaat Morgan berumur sekitar dua tahun.

-16 Tahun Kemudian-

       Sampai akhirnya Morgan Suhendra Sanditha Sudah besar, ia tetap dimanjakan oleh Bu Rany. Anak Bu Seny pun sekarang besar, ia satu sekolah dengan Morgan, yaitu di International Sn High School. Charice selalu mengikuti kemanapun Morgan pergi, pokoknya dimana ada Charice, disitu ada Morgan, kecuali ketika Charice di dalam kelas, karena Charise kelas 10, sedangkan Morgan kelas 12.
       Di Sekolah, Morgan sangat tenar, namun ia terkenal semena-mena kepada orang lain, karena ia adalah anak pemilik Yayasan yang menaungi sekolahnya. Di sekolah ia punya 2 sahabat, namanya Kevin, dan Raka. Raka adalah anak dari salah satu Komite sekolah. Jadi 3 orang itu snagat berkuasa di sekolah.
      Mama Morgan yang mengetahui hal tersebut memarahi Morgan, namun Morgan mengelak, Kevin pun ditanyai oleh Mamanya waktu arisan di rumah Mama Morgan juga mengelak.
       “Morgan, Kevin gimana di sekolah?”
       “Ya gitu Tante, dia baik sama aku”
       “Kalo’ baik sama kamu sih tante percaya, kalo’ sama teten temen yang lain gimana?”
       “Kalo’ sama Raka juga baik kok Tante”
       “Kalo’ itu sih Tante juga udah tau, Gan gan.. “
       “Morgan, Morgan, kalo’ ditanya Tante Mariska yang bener dong jawabnya” Ujar Mama Morgan
       “Iya, Ma.. Ma, Morgan, Charice, Raka, dan Kevin mau keluar dulu ya..” ijin Morgan pada Mamanya
       “Hei Morgan tunggu dulu!”
       “Kata temen-temen Mama yang anaknya Sekolah bareng kamu, Kamu nakal ya di Sekolah? Mulai besok kalo gitu lagi, Mama bakal ngambil Laptop, handphone, sama Mobilmu!”
       “ee, engggak kok maa.. aah Mama, jangan gitu dong”
       “Charice, Masuk kamar!, Raka sama Kevin pulang dulu!, Morgan biar Tante marahin dulu!”
       “Iya Tante” jawab Charice
       “Raka sama Kevin pamit pulang dulu ya, Tante, Mamanya Kevin..” Ujar Raka

       Saat dimarahi Mamanya, Morgan ketahuan suka seenaknya sendiri di Sekolah.

       Besoknya, Di Sekolah Morgan ada murid baru, kebetulan ia ditempatan di kelas tempat Morgan berada. Anak itu cantik, Morgan langsung terpana saat Ibu guru membawa anak tersebut masuk kelas, namun Morgan ingin menjahili anak tersebut. Tibalah waktu perkenalan murid baru itu di depan kelas.
       “Anak-anak, Sekolah kita kedatangan murid baru, luangkan waktu kalian sejenak untuk dia memperkenalkan dirinya.” Ujar Ibu Kepala Sekolah yang mengantar murid baru ke kelas Morgan.
       “Hai semua..., Perkenalkan nama saya Merlyn Suhendra Sanditha...”
   --  “Eh, Gan!, kok namanya mirip banget sama nama elo..” ujar Raka yang ada di sebelah kanan Morgan--
       “Kalian bisa memanggil saya Merlyn, Saya pindahan dari Seoul, tapi saya adalah orang Asli Indonesia, kedua orang tua saya Asli orang Indonesia, Terima kasih”
       Pada saat istirahat, Morgan keluar kelas, ternyata saat di Kantin, gosip tentang nama belakang Morgan mulai meluas. Morgan sebel dengan anak baru itu, karena seluruh isi kantin membicarakannya. Ia semakin ingin mengerjain Merlyn, ia belum tahu kalau merlyn adalah saudara kembarnya sendiri.
     
       “Eh, Elu tau nggak? Si Merlyn, anak baru yang masuk kelas elit Morgan, nama belakangnya sama kayak si Morgan!” ujar salah satu anak di Sekolah Morgan
       “Yang bener, Lu!, emang namanya siapa?”
       “Namanya ‘Merlyn Suhendra Sanditha’ Persis banget kan sama Morgan?! Tuh tuh anaknya lewat”
 
       Kebetulan, Merlyn jajan ke Kantin, tiba-tiba ada yang memanggil namanya dengan Microphone
       “Anda di sana yang bernama ‘Merlyn Suhendra Sanditha’ ‘Merlyn Suhendra Sanditha’ Mohon mendekat ke sumber suara”

       Falice, teman Merlyn yang ada di sebelah Merlyn langsung kaget, dan menduga bahwa itu adalah ulah gengnya Morgan. Dan ternyata dugaan tersebut benar, ternyata yang memanggil namanya dengan Microphone adalah Charice, salah satu dari anggota gengnya Morgan. Merlyn yang pemberani, langsung mendatangi meja kantin yang dinaiki oleh Morgan dan anggota gengnya. Morgan yang melihat Merlyn datang langsung turun dari meja, ia juga langung memarah marahi Merlyn.
       “Eh elu!” ujar Morgan yang mulai memarahi Merlyn
       “APA!? Gue nggak punya urusan sama Elu, Gan!” jawab Merlyn dengan tegas, padahal sebelumnya, tidak ada orang yang berani menjawab saat di marahi Morgan
       “Namamu itu Elu buat-buat kan? Itu bukan nama ‘ASLI’ lo kann?? Lo Cuma mau mempermaluin gue di depan orang banyak kan!, inget! Elu belom ada sehari sekolah disini udah berani jelek-jelekin gue!”
       “Asal lo tau! Itu nama pemberian ibu gue!
        Dan asal lo tau juga! Dari bayi, gue nggak bareng sama ibu gue!, sampai sekarang gue juga nggak tau kalo ibu gue dimana!!” Merlyn yang marahpun tiba-tiba menangis.
       “EH, jangan nangis di sini dong!, malu-maluin tau! CENGENG!” setelah memarahi Merlyn didepan orang banyak, dan mengetahui latar belakang nama Merlyn, Morgan dan Gengnya langsung meninggalkan Kantin dan segera memasuki kelas masing-masing.

       “Udah Mer, jangan nangis... Morgan dan temen-temennya emang gitu sifatnya..” ujar Falice
       “Emang dia siapa sih? Berani-beraninya kayak gitu sama orang”
       “Dia itu anak pemilik yayasan sekolah kita..”
       “SERIUS?”
       “Ya, aku serius. Dari SMP dia kayak gitu, aku dari SMP sekolah di Yayasan orangtuanya, bareng dia”
       “Oh gitu ya? Fel, kita masuk kekelas yuk, barang kali udah masuk” ajak Merlyn.


Next to part 2

Nb:
 Mohon maaf jika ada kesamaan Nama, tempat, kesamaan cerita, dsb

2 komentar:

  1. ceritanya bagus...... visit blogq juga ya... aq juga nulis cerpen.. qt saling share.. fictionallovestory.blogspot.com

    BalasHapus

Copyright © / SWAG OF ME

Template by : Urangkurai / powered by :blogger