TWINNIS
PART 3
31/12/11
Dug, jantung Morgan dan Merlyn tiba-tiba terasa aneh saat Morgan mengatakan itu, mereka merasa ada yang aneh di antara mereka berdua, namun mereka tak menyadari kalau mereka berdua adalah anak kembar yang terpisahkan.
Dug, jantung Morgan dan Merlyn tiba-tiba terasa aneh saat Morgan mengatakan itu, mereka merasa ada yang aneh di antara mereka berdua, namun mereka tak menyadari kalau mereka berdua adalah anak kembar yang terpisahkan.
Merlyn yang sudah menemukan Morgan, memutuskan mengajak Morgan kembali kekelas. Namun Morgan tak mau, Ia memilih sendirian di Taman belakang sekolah. Merlyn pun kembali ke kelas sendirian tanpa bersama Morgan.
“Merlyn, Morgan sudah ketemu?” tanya Bu Selfi
“Sudah, Bu” jawab Merlyn
“Tapi kok kamu tidak bersamanya?”
“Dia tidak mau masuk, Bu” jawan Merlyn yang sembari kembali ke tempat duduknya
“Oh, begitu ya..
“Merlyn, Morgan sudah ketemu?” tanya Bu Selfi
“Sudah, Bu” jawab Merlyn
“Tapi kok kamu tidak bersamanya?”
“Dia tidak mau masuk, Bu” jawan Merlyn yang sembari kembali ke tempat duduknya
“Oh, begitu ya..
ya sudah kita lanjutkan pelajarannya murid-murid”
Akhirnya Bu Selfi melanjutkan pelajaran Bahasa Inggris tanpa Morgan, tiba-tiba Raka memanggil Merlyn saat Bu Selfi sedang menerangkan materi dengan suara yang sangatlah Lirih
“Mer.. Mer..” panggil Raka Merlyn pun menoleh ke belakang, dan melihat Raka memanggilnya
“iya? Ada apa Ka?”
“Morgan kenapa Morgan...?” tanya Raka
“Dia lagi bingung... eh sudah dulu ya, Ka, Kayaknya Bu Selfi melihat kita sedang berbicara”
“Eh, Mer, Mer, tunggu dulu, gue belum selesai ngomong!!!yahh, si Merlyn nggak Nggubris” Raka memanggil Merlyn lagi, namun Merlyn tidak menggubris, karena Ia sedang memperhatikan pelajaran.
Akhirnya Bu Selfi melanjutkan pelajaran Bahasa Inggris tanpa Morgan, tiba-tiba Raka memanggil Merlyn saat Bu Selfi sedang menerangkan materi dengan suara yang sangatlah Lirih
“Mer.. Mer..” panggil Raka Merlyn pun menoleh ke belakang, dan melihat Raka memanggilnya
“iya? Ada apa Ka?”
“Morgan kenapa Morgan...?” tanya Raka
“Dia lagi bingung... eh sudah dulu ya, Ka, Kayaknya Bu Selfi melihat kita sedang berbicara”
“Eh, Mer, Mer, tunggu dulu, gue belum selesai ngomong!!!yahh, si Merlyn nggak Nggubris” Raka memanggil Merlyn lagi, namun Merlyn tidak menggubris, karena Ia sedang memperhatikan pelajaran.
Pelajaran di Sekolah akhirnya berakhir, Morgan belum juga masuk ke Kelas, padahal tasnya Ia tinggal di Kelas, Raka dan Kevin sudah pulang duluan, Charice pun sudah menunggu lama di dalam mobil Morgan, akhirnya Charice memilih pulang naik taksi daripada nunggu Morgan.
“Ih, Kak Morgan lama banget, sih! Handphone nggak aktif!, di sms nggak dibales!, terus gue pulangnya kapan!!! Nunggu dia sampe sore, gitu? Ahhh, mending naik taksi deh Kak!” ujar Charice yang menggerutu sendirian.
“Ih, Kak Morgan lama banget, sih! Handphone nggak aktif!, di sms nggak dibales!, terus gue pulangnya kapan!!! Nunggu dia sampe sore, gitu? Ahhh, mending naik taksi deh Kak!” ujar Charice yang menggerutu sendirian.
Saat kelas sudah sepi, Merlyn sedang mengerjakan tugas bersama Falice. Namun Falice ada les Matematika, jadi hanya ada Merlyn di Kelas itu.
“Mer, aku pulang dulu, ya.. ada les so’alnya.. baik-baik di sini ya” ujar Falice pamit pulang duluan
“Iya, Lice, nggak pa pa, hati-hati di jalan ya Lice”
Akhirnya Merlyn mengerjakan tugas sendirian di dalam kelas yang sudah sepi, namun Merlyn ingat, kalo Morgan belum mengambil tasnya, beberapa saat kemudian, ada seseorang masuk kelas.
“Mer!, kamu belum pulang?” ujar sosok laki laki di depan pintu
“Ya, belum” jawab Merlyn yang sedang menunduk ke buku pelajarannya tanpa memandang siapa yang menanyainya
“Pulang bareng aku aja yuk!” ternyata sosok laki-laki itu adalah Morgan
“Eh?
Morgan?” sembari Merlyn keluar dari kelas dan sembari menyusuri teras berama Morgan
“Iya, Gue.. kenapa?”
“Eehm, aku nggak mau pulang bareng sama kamu”
“oh gitu yaa..
oh ya Mer, Lo kan udah nolak ajakan makan gue tadi, kali ini Lo nggak boleh nolak bantuan gue buat nganter lo balik dong?” ujar Morgan
“Iya, Gan tapi..”
“Ahh, udah lah, Yok ikut aku, tuh si Charice di mobilku udah nunggu aku dari tadi”
“Mer, aku pulang dulu, ya.. ada les so’alnya.. baik-baik di sini ya” ujar Falice pamit pulang duluan
“Iya, Lice, nggak pa pa, hati-hati di jalan ya Lice”
Akhirnya Merlyn mengerjakan tugas sendirian di dalam kelas yang sudah sepi, namun Merlyn ingat, kalo Morgan belum mengambil tasnya, beberapa saat kemudian, ada seseorang masuk kelas.
“Mer!, kamu belum pulang?” ujar sosok laki laki di depan pintu
“Ya, belum” jawab Merlyn yang sedang menunduk ke buku pelajarannya tanpa memandang siapa yang menanyainya
“Pulang bareng aku aja yuk!” ternyata sosok laki-laki itu adalah Morgan
“Eh?
Morgan?” sembari Merlyn keluar dari kelas dan sembari menyusuri teras berama Morgan
“Iya, Gue.. kenapa?”
“Eehm, aku nggak mau pulang bareng sama kamu”
“oh gitu yaa..
oh ya Mer, Lo kan udah nolak ajakan makan gue tadi, kali ini Lo nggak boleh nolak bantuan gue buat nganter lo balik dong?” ujar Morgan
“Iya, Gan tapi..”
“Ahh, udah lah, Yok ikut aku, tuh si Charice di mobilku udah nunggu aku dari tadi”
“emm, enggak ah”
“oh gitu ya? Ya udah!” jawab morgan agak marah, akhirnya Morgan membiarkan Merlyn pulang sendiri
__ di perjalan pulang___di pinggir jalan__
Morgan melihat Merlyn yang pulang dengan jalan kaki di pinggir jalan dan sedang menyusuri trotoar, lalu mobil Morgan menghampiri Merlyn “srreeettt..” begitulah bunyi mobil Morgan yang mengerem mendadak di depan Merlyn, Merlyn kaget
“Mer!, ayo masuk!!” tiba-tiba Morgan mengajak Merlyn untuk memasuki mobilnya, ia bermaksud untuk mengantarka Merlyn pulang sebangai wujud permintaan maafnya
“ee..” Merlyn sedikit kaget “ee..”
“kenapa!?! Udah hampir gerimis gini lho, ayo, nanti keburu hujan” ujar Morgan, terpaksa karena terus-terusan dipaksa, akhirnya Merlyn pun mau naik ke mobil Morgan.
Di dalam mobil, mereka berdua saling bingung untuk bicara, jadi mereka hanya diam-diaman, lalu Morgan menanyai dimana rumah Merlyn, karena ia tak tau kemana tujuannya ia mengantar Merlyn
“Mer, rumahmu mana?”
“Em, situ, belokan blok B”
“Oh, bentar lagi nyampe dong ya?”
“iya, hehe” jawab Merlyn sambil tersenyum tipis, beberapa saat kemudian mereka sampai di depan rumah Merlyn, yang kebetulan ayahnya sedang duduk di sebuah bangku yang berada di luar pagar rumahnya. Akhirnya Merlyn keluar dari mobil Morgan, dan mengucapkan terimakasih pada Morgan
“hmm, Makasih ya, Gan” sambil tersenyum
“eh, iya ,sama-sama Mer. Eh, itu ayah kamu ya?” tanya Morgan yang dari dalam Mobilnya melihat ayah Merlyn
“iya..” Merlyn menjawab dengan senyum khasnya.
Akhirnya Morgan pun pulang, dan Merlyn ditanyai oleh ayahnya..
“Nak, siapa anak yang tadi nganter kamu pulang?” tanya Ayah Merlyn
“Oh itu, itu temen Merlyn, namanya Morgan..” jawab Merlyn sambil senyum
“HAH?! POKOKNYA BESOK AYAH TIDAK SETUJU KALO KAMU PULANG BARENG DIA LAGI NAK!!?!”
Tiba-tiba Ayah Merlyn marah tapi Merlyn tidak tahu penyebabnya, sebenarnya ayah Merlyn tahu kalau Morgan itu nama anaknya, dan dia tau kalau Morgan yang mengantar Merlyn pulang itu adalah anaknya.
“Kenapa yah? Kok ayah tiba-tiba marah??!? Apa salah Merlyn dan Morgan yah?” jawab Merlyn sambil menangis
“eem, POKOKNYA JANGAN SEKALI-KALI KAMU DEKAT-DEKAT DENGAN DIA LAGI!!, sana masuk ke kamarmu!” Ayah Merlyn tidak mau mengungkit-ungkit masalahnya dengan Merlyn, ia berusaha agar Merlyn tidak tau jika Ia memiliki saudara kembar.
Di sisi lain, Morgan sedang ada di gudang rumahnya, ia ingin tau lebih dalam tentang saudara kembar dan ayahnya, di gudang ia menemukan foto pernikahan ibunya, dan di situ, orang yang disebelah foto itu mungkin ayahnya.
“Akhirnya aku menemukan foto pernikahan Mama!
Eh, ini siapa? Ini Ayah?!” ia berbicara sendiri di dalam gudang
“HAH! Sepertinya aku pernah melihat wajah inI! Wajah Ayah!!
Tapi siapa? Wajah itu tidak asing...”
*To be Continue..* Be Patient!
Kritik dan saran mention ke @ESSABIILA J
0 komentar:
Posting Komentar